
Kebutuhan produk-produk kecantikan membuat pabrik kosmetik di bali dan sekitarnya ramai konsumen. Karenanya konsumen produk tersebut berasal dari berbagai elemen. Dari mulai wanita kota hingga gadis desa. Dari warga lokal hingga turis mancanegara.
Kenaikan kuantitas konsumsi produk kosmetik tidak lain ialah karena banyak wanita yang mulai sadar akan merawat kecantikan diri. Coba bandingkan dengan zaman kolonial dulu. Perempuan jaman itu berpakaian ala kadarnya dan tidak sering tampil di muka umum. Kalau pun toh iya, itu hanya ketika acara-acara tertentu saja. Tidak menjadikannya sebagai rutinitas dan keharusan.
Perkembangan Peradaban
Zaman terus berkembang. Sekarang wanita sudah tidak lagi seperti dulu. Mereka sudah menyusup ke berbagai sendi-sendi kehidupan. Baik di bidang profesi mau pun segi sosial. Untuk mengupasnya lebih rinci, alasan-alasan tersebut akan dibahas berikutnya.
Laju peradaban tidak terhentikan. Segala peristiwa sejarah telah mewarnai kehidupan manusia di bumi ini termasuk perihal tren dan fesyen. Jika dahulu kala manusia menganggap berpakaian sekadar untuk menutupi tubuh maka lain halnya dengan sekarang yang telah menjelma gaya hidup.
Demikian halnya dengan wanita. Zaman Ibu Kita Kartini dulu, beliau memperjuangkan benar agar perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki terutama dalam hal pendidikan. Kesetaraan gender semakin bergema di era modern saat ini. Gerakan-gerakan feminisme pun mulai meruak di berbagai wilayah.
Di zaman sekarang jamak kita temui bahwa profesi yang umumnya hanya digeluti oleh kaum Adam kini mulai diinterpusi oleh kaum Hawa. Sebut saja profesi dari mulai supir angkutan umum, teknisi, manager sampai atlet. Hampir semua lini terdapat wanita di dalamnya.
Merawat diri kini menjadi prioritas bagi perempuan era post modern. Profesi yang bersinggungan dengan publik mendorongnya harus tampak proper setiap saat. Maka tidak heran bila perlengkapan dan atribut kosmetik tidak bisa absen dari kantong mau pun tas wanita. Apa pun profesinya. Mulai mahasiswa, ibu-ibu arisan sampai pejabat negara.
Pabrik kosmetik di bali maupun di daerah lainnya tidak akan pernah kehabisan produksi. Angka produksi akan terus bertumbuh sejalan dengan masifnya tren dan mode serta tingkat konsumtif masyarakat.
Baca juga :